Samsung merilis beberapa ponsel dengan kategori berbeda untuk memudahkan pengguna memilih ponsel sesuai kebutuhan. Dari bawah (entry level), menengah (intermediate), hingga atas (mayor).
Untuk ponsel kelas menengah, ada banyak smartphone seri A, antara lain seri Galaxy A0, seri Galaxy A1, seri Galaxy A2, seri Galaxy A3, seri Galaxy A5, dan seri Galaxy A7.
Pada Sabtu, 24 Desember 2022 (24/12/2022), KompasTekno Giz China melaporkan lini Galaxy A menjadi ponsel terlaris dan terpopuler, khususnya seri Galaxy A5, seperti Galaxy A53. Sedangkan volume penjualan seri A7 berbanding terbalik dengan seri Galaxy A5.
Melihat situasi tersebut, beberapa pihak berspekulasi bahwa Samsung kemungkinan tidak akan melanjutkan proses produksi seri Galaxy A7. Kecurigaan tersebut semakin diperkuat dengan belum adanya bocoran informasi mengenai perangkat seri Galaxy A7 tersebut.
Menurut laporan GSM Arena, mengutip pers asing Belanda, Galaxy Club mengatakan bahwa Galaxy A73 akan menjadi ponsel seri A7 terakhir. Karena tidak akan meluncurkan penerus Galaxy A74 pada 2023.
Oleh karena itu, postingan ini disebut-sebut akan diganti dengan Galaxy A54 yang diketahui akan dirilis tahun depan.
Bocoran spesifikasi atau render ponsel terbaru yang akan diluncurkan Samsung di dunia maya biasanya dimulai sebelum peluncuran penuh. Namun, semakin banyak kita mendengar bocoran informasi atau informasi terkait seri Galaxy A7 di internet.
Jika prediksi ini benar, kemungkinan besar seri Galaxy A7 akan menyusul seri Galaxy A6, seri Galaxy A8, dan seri Galaxy A9 yang sempat dihentikan produksinya untuk sementara waktu.
Di Samsung Indonesia, harga Samsung Galaxy A53 mulai dari Rp 599 saja dengan dua varian RAM dan storage (8/128 dan 8/256).
Lesunya penjualan seri Galaxy A7 mungkin menjadi alasan perusahaan berhenti memproduksi perangkat tersebut. Namun, beberapa menyayangkan keputusan tersebut.
Pasalnya, model seri Galaxy A7 yang dirilis sejauh ini merupakan model smartphone yang paling mendekati kategori ponsel high-end bernama flagship. Tak hanya itu, keberadaan model perangkat tersebut dijadikan “jembatan” antara ponsel kelas menengah dan kelas atas.
Spesifikasinya yang begitu bagus membuat seri Galaxy A7 kerap menjadi jembatan antar konsumen.
Misalnya, memilih ponsel yang tidak semahal flagships, tetapi memiliki spesifikasi yang lebih terbukti dibandingkan jajaran Galaxy A-series lainnya.
Oleh karena itu, jika keberadaan seri Galaxy A7 dihilangkan sama sekali, maka jarak antara ponsel low-end dan high-end akan semakin melebar.
Mengingat Samsung belum merilis Galaxy S22 FE (Fun Edition) atau Galaxy S23 FE, ‘jarak’ antara Galaxy A54 dan Galaxy S23 tahun depan diperkirakan akan semakin jauh.
Strategi baru Samsung adalah mengikuti cara Apple menjual iPhone. Perusahaan tampaknya mencoba menawarkan ponsel andalan yang lebih tua dengan harga lebih murah.
Dengan demikian, saat seri Galaxy S23 dirilis tahun depan, sepertinya Galaxy S22 juga akan turun dengan harga yang mirip dengan kisaran harga seri Galaxy A7.
Jika harapan ini cocok, strategi tersebut dianggap “masuk akal”. Pasalnya, Samsung sendiri juga memberikan update software untuk empat tahun ke depan, khususnya untuk ponsel flagship.